Copernicus lahir di Thorn di Vistula, dan mempelajari kedokteran, matematika, dan astronomi di Moscow. Namanya biyasanya ditulis sebagai "Copernic", tetapi dalam karyanya De Revolutionibus kita menemukan "Kopernikus". Ia kehilangan orangtuanya pada usia yang masih sangat muda dan dikirim oleh bibinya, kemudian Uskup dari Ermland, kehidupan biara. Ia harus sering bepergian, yang membawanya ke Wina dan Roma, dan Ia melanjutkan studinya secara sangat mendalam diberbagai Universitas di Italia. Pada sekitar usia 27 tahun, Ia memberikan kuliah umum mengenai astronomi di Roma, tetapi kemudian belajar hukum kanonik dan akhirnya menjadi Kanon Fraunburg di dekat rumahnya. Ia memberikan peluang mencurahkan hidupnya pada kajian tanpa terganggu selama beberapa tahun, khususnya pertama-tama, dan kemudian sebagai orang tua. Tetapi ia juga kadang-kadang memainkan peran penting juru sita pada tanah-tanah luas katedral, di Kastil Alleinstin, dan menjalankan fungsinya pada masa-masa sulit perang dengan kepedulian dan keteguhan. Ia dalam waktu yanglama menjadi wakil Cathedral Chapter di Prussian Landtag, bertindak sebagai seorang ahli ketika sebuah permen baru ditemukan, dan juga memiliki reputasi bagus didalam bidang kedokteran.
Copernicus hidup sezaman dengan Luther. Ia tidak mengikuti para reformis, tetapi selalu mengambil sikap toleran terhadap mereka, bahkan ketika berada dalam bahaya konflik dengan seniornya digereja. Copernicus menghabiskan tiga puluh enam tahun untuk karya masyurnya De Revolutionibus orbium coelestium, hingga hampir saat meninggalnya. Mulanya Ia ingin menghitung gerak diatas langit yaitu matahari, bulan, dan planet, dalam cara sederhana dan terpercaya. Sebagai landasan ia mengambil pengetahuan dan pandangan tradisional yang pada waktu itu ditemukan didalam 13 buku Almagest. Pengumpulan, Ptolemius (70-147SM), mengambil data utamanya dari Hipparchus, yang observasi-observasinya berkualitas tinggi, dan jauh ini Copernicus dibekali perlengkapan yang cukup bagus. Tetapi didalam Almagest bumi diasumsikan diam, yang kala itu juga dipandang tidak diragukan lagi.
Tetapi Copernicus tidak bisa berhasil, berdasarkan asumsi ini, dalam menghitung secara memuaskan gerak benda-benda langit sebagaimana senyatanya diamati dari masa Hipparcus hingga masa dia sendiri, banyak lingkaran dan epi-lingkaran yang harus diasumsikan sebagai tangga dari semua benda mengitari bumi menjadi sangat rumit, dan kompilasi itu menjadi semakin besar dan semakin besar ketika Copernikus berupaya untuk membawa pengamatan nyata kedalam kalkulasi/perhitungannya. Misalnya, orbit-orbit harus diasumsikan tersusun secara eksentrik disekitar Bumi, yang mengakibatkan dihapusnya gagasan fundamental tersebut, gagasan posisi sentral bum. Disisi lain, segala sesuatu menjadi cukup sederhana dan bisa dipahami sesegera sesudah Copernicus mencoba menampik gagasan ini sepenuhnya, memungkinkan bumi untuk berputar mengelilingi matahari seperti planet-planet, dan juga berputar sekali setiap hari diatas poros yang tetap selalu paralel dengan dirinya.
Dari sudut observasi seorang penduduk bumi yang dipandang sebagai bergerak dalam cara ini, posisi-posisi dan gerak sesungguhnya yang teramati dari planet-planet lain menimbulkan sebuah cara yang sederhana.
Comments
Post a Comment